Friday, April 11, 2008

Kopi Kapal Api

Kami temukan kiranya kebanyakan orang Indonesia kurang suka minum kopi. Malah ada yang bangga, "Saya tidak minum kopi, kok." Memang, soal kopi ini sesungguhnya kontroversi. Ada yang suka dan gemar tapi sekaligus tidak (berani) mengabarkan rasa sukanya (apalagi bangga), tapi lebih sering kami jumpai orang yang menyatakan ke-takminumkopi-annya.

Kopi dianggap sebagai mengandung caffein yang merugikan kesehatan dan kalau kecanduan bisa berbahaya bagi tubuh. Begitu, barangkali, pandangan seumumnya tentang kopi.

Namun, kami khawatir juga bahwa barangkali sebenarnya karena kurang tahu tentang manfaat kopi (kecuali membuat orang jadi bisa terjaga), dan khasiatnya bagi tubuh. Tapi, memang mereka yang mengabarkan tentang manfaatnya bisa jadi karena biasnya, misalnya karena dia pro-bisnis kopi, seperti barangkali yang kami lakukan.

Di antara para anggota Serikat Petani Pasundan, terutama mereka yang ada di kabupaten Ciamis, ternyata ada beberapa petani penanam kopi. Tapi, yang begitulah, pada umumnya mereka belum membudidayakannya dengan baik sehingga hasilnya minim. Satu kilogram dihargai Rp18.000 di kota kecamatan Banjarsari, Ciamis Selatan. Untuk meningkatkannya dibutuhkan proses yang tak sebentar.

Salah satunya kami akan mulai dengan menghargai kopi, mempelajari kesaksian orang tentang manfaatnya, bagaimana mengelola kegiatan setelah panen, mempelajari cara minumnya, menggorengnya, menghargai cita rasa kopi, apalagi ya .. banyak ternyata ..

Kurang penghargaan, ada yang berkisah, adalah karenanya kita bersemangat "inlander". Kopi bagus, enak, klas satu, hanya diminum oleh para tuan di negeri-negeri maju. Kita sendiri di sini kurang menghargai kopi kecuali menjadikannya jadi uang. Belanda sudah lama pergi, tapi kita masih serasa dan barangkali nyatanya memang begitu sih .. masih dijajah jua ..

Kita justru minum kopi merek Kapal Api yang kata sementara certificator adalah hanya kulit kopi. Kok kami para petani dan pendukung petani hanya minum kulit kopi? Di mana kopi aslinya, biji kopi sesungguhnya? Ternyata 70 persen diekspor.